UMKM Miliki Posisi Sangat Strategis dalam Dukung Program MBG
Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman membuka cara Perluasan Keterlibatan UMKM dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Cileunyi Al-Kasyaf Kabupaten Bandung, Senin (19/5/2025).
Dalam kesempatan itu, Menteri Maman mengungkapkan alasan satu SPPG dibatasi 3 sampai 4 ribu penerima program MBG, menurutnya hal tersebut untuk pemerataan dan keadilan ekonomi.
Baca Juga: Pastikan Sektor Perikanan Tetap Produktif, KKP Gencar Promosi dan Perluas Pasar
"Kalau dalam konteks margin keuntungan, berdasarkan data BGN dalam satu SPPG memang dibatasi 3 sampai 4 ribu penerima program MBG. Kenapa tidak boleh lebih? Karena pemerintah ingin tercipta pemerataan dan keadilan ekonomi di seluruh daerah," kata Menteri Maman, dikutip dari siaran pers Kementerian UMKM, Selasa (20/5).
Sehingga menurutnya SPPG dalam program MBG merupakan ekosistem yang sehat bagi pengusaha UMKM.
Menteri Maman menekankan UMKM memiliki posisi sangat strategis dalam mendukung program MBG, yang merupakan program prioritas nasional dalam mewujudkan generasi Indonesia yang sehat dan unggul.
Dalam konteks ini, Menteri Maman menyebut, keterlibatan UMKM terjadi di tiga titik utama yaitu pemasok bahan baku di sisi hulu, penyedia jasa boga SPPG di sisi dapur, dan pengolah limbah makanan di sisi hilir.
"SPPG Cileunyi Al-Kasyaf dipilih karena memenuhi indikator sebagai SPPG ramah UMKM, karena telah mengoptimalkan perekonomian lokal dan melibatkan pengusaha UMKM mulai dari hulu hingga ke hilir," katanya.
Menurut data BPS tahun 2023, Menteri Maman melanjutkan, ada sekitar 29,3 juta pengusaha UMKM di sektor pangan yang bisa berperan sebagai pemasok bahan baku.
Sedangkan berdasarkan data Sistem Informaai Data Tunggal (SIDT) Kementerian UMKM 2024, ada lebih dari 30 ribu UMKM untuk sektor jasa boga dan pengelola limbah makanan.
"Program MBG mengusung semangat “UMKM Mandiri, Gizi Terpenuhi”. Ini berarti bahwa penguatan UMKM dalam rantai pasok MBG adalah kunci dalam menjaga kontinuitas dan kualitas pangan bergizi bagi masyarakat," ujarnya.
Halaman BerikutnyaHalaman:
- 1
- 2
(责任编辑:百科)
- Survei Ungkap Tingkat Konsumsi Susu di Indonesia Rendah
- Bocoran Jadwal Pendaftaran PPG Prajabatan 2025, Calon Guru Simak Informasinya!
- Prabowo Terbang ke India Hari Ini, Ketemu Tokoh Industri hingga Lakukan MoU
- Daftar 7 Bandara Terburuk di Dunia, Ada dari Indonesia?
- Anggaran Sirkuit Formula E Bengkak 10 Miliar, Wakilnya Anies Blak
- Syarat Dapat Saldo Dana Bansos KJP Plus 2025, Rata
- Beri Pesan Seluruh Instansi di Harlah ke
- Prabowo Minta Perusahaan yang Melanggar Pertanahan dan Hutan Ditindak Tegas
- Ramai Jadi Obrolan Medsos, Ini 9 Gejala NPD Si Narsis
- AHY Jadi Ketum Lagi, Ini Susunan Baru Pengurus Partai Demokrat
- Jangan Menyangkal, Ini Tanda Kamu Punya Gaya Hidup Sedenter
- Golongan Darah A Berisiko Stroke di Usia Muda, Benarkah?
- Studi Temukan 3 Minuman Bisa Picu Stroke, Ada yang Dikira Sehat
- Long Weekend Imlek, 36 Ribu Orang Tinggalkan Jakarta: Ada 7 KA Tambahan
- Melejit 34% dalam Sehari, Saham COCO Masuk Pantauan BEI
- Golongan Darah A Berisiko Stroke di Usia Muda, Benarkah?
- Penyebab Air Kencing Berbusa, Bisa Jadi Penyakit Tertentu
- Yayasan Sudamala Bumi Insani Menginspirasi di Sumba Lewat Program EGK
- Bukti Pengabdian Prabowo, Mendirikan Akademi Sepakbola Demi Wujudkan Timnas Indonesia di Piala Dunia
- Paramount Land Hadirkan Matera Signature, Hunian Mewah di Gading Serpong