Muka bersih itu wajib. Lantas, mana yang lebih baik untuk membersihkan muka? Simak perbandingan micellar water, cleansing oil dan cleansing balm.

Langkah perawatan kulit sebenarnya sederhana salah satunya membersihkan. Kini pilihan pembersih wajah ada beragam mulai dari micellar water, cleansing oil dan cleansing balm.

Semua menjanjikan kulit bersih, bebas debu, kotoran, minyak dan mampu membersihkan sisa makeup. Namun, mana ya yang paling ampuh?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengutip dari Harper's Bazaar India, micellar water terdiri dari molekul lipid (micelles) yang tersuspensi dalam cairan. Molekul inilah yang menarik semua minyak dan kotoran kulit.

Micellar water pun dinilai praktis digunakan sebab cukup dituang pada kapas lalu diaplikasikan pada wajah.

Seperti dilansir dari First Classe, micellar water cocok untuk kulit kering dan sensitif. Namun karena kandungan minyaknya sedikit, micellar water kurang efektif untuk membersihkan makeup apalagi makeup waterproof.

Cleansing oil

Sesuai namanya, cleansing oil memang berupa minyak. Biasanya cleansing oil menggunakan bahan-bahan seperti minyak biji anggur, biji bunga matahari, minyak zaitun atau dedak padi.

Produk membantu menghilangkan riasan 'waterproof', tabir surya dan membantu membuka pori yang tersumbat.

Cleansing oil cukup diaplikasikan dan dipijat pada wajah, lalu dibilas dengan air. Formulanya tidak membuat minyak tersisa di wajah.

Pembersih satu ini cocok untuk kulit yang sangat kering sebab formulanya mampu melembapkan kulit. Kulit berminyak pun cocok karena mampu mengangkat kotoran dan minyak di pori.

Lihat Juga : Cara Membersihkan Wajah dengan Teknik Double Cleansing

Cleansing balm

Cleansing balm perlu dipijat dengan lembut di wajah sampai meleleh dan berubah menjadi minyak. Seperti cleansing oil, cleansing balm ampuh untuk membersihkan makeup yang agak bandel (waterproof).

Cleansing balm sebenarnya cocok untuk semua jenis kulit. Hanya saja, pemilik kulit sensitif perlu hati-hati sebab jika ada bahan berupa citrus oil dan essential oil, keduanya berpotensi memicu reaksi alergi.