Polda Papua Barat Dalami Unsur Pidana di Keributan Anggota TNI AL dan Oknum Brimob di Sorong
PAPUA BARAT,quickq安卓版下载地址 DISWAY.ID- Proses hukum keributan yang terjadi di Pelabuhan Sorong, PAPUA BARAT dipastikan bakal berjalan.
Kabid Humas Polda Papua Barat, Kombes Ongky Isgunawan mengatakan pihaknya memastikan apabila ditemukan unsur pidana, proses hukum tetap berjalan
"Berjalan sesuai dengan peraturan yang berlaku," katanya kepada awak media pada Senin 15 April 2024.
BACA JUGA:Kompor Minyak Jelantah Tak Kalah Dengan LPG yang Harga Terus Menanjak, Netizen: Cuma Rp 300 Ribuan
BACA JUGA:Israel Bersiap Serang Iran Setelah Disetujui Kabinet, Joe Biden: Kami Gak Mau Ikut-ikutan
Sementara pihaknya masih mendalami terkait ada atau tidaknya unsur pidana dalam keributan itu.
"Masih proses pendalaman mas," terangnya.
Sebelumnya, keributan diduga terjadi antara anggota Brimob dan TNI di kawasan Sorong, Papua.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayor Jenderal TNI Nugraha Gumilar mengatakan keributan terjadi di ruang tunggu kantor PT Pelindo Sorong, Papua Barat.
BACA JUGA:12 Kasus Kekerasan di Papua Selama Dua Bulan Terakhir Diungkap Komnas HAM
BACA JUGA:Pangkalan Udara Nevatim Markas Pesawat yang Digunakan Membunuh Warga Gaza Jadi Bulan-bulanan Drone Iran
"Pada tanggal 14 April 24 pukul 09.30 di pintu masuk ruang tunggu keberangkatan kantor Pelindo IV Sorong, Papua Barat daya telah terjadi perkelahian antara anggota Brimob Polda Papua barat daya dan anggota TNI AL Marhanlan XIV /Sorong," katanya kepada awak media, Minggu 14 April 2024.
Diungkapkannya, keributan terjadi diduga adanya kesalahpahaman.
Dimana, diduga anggota Brimob itu ditegur anggota TNI AL.
- 1
- 2
- »
下一篇:Warung Madura Dilarang Buka 24 Jam, Sejarah Dimulai dari Perantau Era 90an Hingga Pasca Reformasi
相关文章:
- Eks Kader PDIP Saeful Bahri Mangkir Pemeriksaan Terkait Kasus Harun Masiku
- Tak Terima Jalan Fatmawati Masuk dalam Skema ERP, Mahasiswa UPN Veteran Demo Kantor Heru Budi
- Cara Mudah Belajar Bahasa Inggris, Korea dan Jepang Mudah
- Anies Ubah Nama Jalan Jadi Tokoh Betawi, Guntur Romli: Ini Politisasi Isu SARA
- Kapolda Papua: Ada 26 Kasus KKB Selama 2018
- Pemerintah Harus Aktif Susun Strategi Cegah Pertambangan Tanpa Izin
- Operasi Ketupat Idul Fitri 2023, Polri Terjunkan 148.211 Personel Gabungan
- Gemasnya Bayi
- 'Batasi' Turis Asing, Aktivis Spanyol Pasang Tanda Palsu di Pantai
- Kemen PPPA
相关推荐:
- Pakar Penerbangan Ungkap Kursi Mana yang Paling Aman di Pesawat
- Jadwal Salat dan Imsakiyah Jakarta Hari Ini 23 Maret 2023
- Dirlantas Polda Metro Jaya: Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan Selama Libur Lebaran 2023
- Datang ke BundaFest 2024, Ikuti Deret Talkshow Menarik buat Para Ibu
- Rumah Dubes yang Mewah Kena Banjir
- Presiden Ukraina Tolak Usulan Gencatan Senjata Indonesia, Prabowo Langsung Lapor Jokowi
- Operasi Ketupat Idul Fitri 2023, Polri Terjunkan 148.211 Personel Gabungan
- Ingin Berat Badan Turun Tapi Malas Olahraga? Lakukan 7 Kebiasaan Ini
- Jokowi Minta Apple Ikut Investasi di IKN, Tunjuk Luhut Binsar Jadi Koordinatornya
- Geger, Petugas Kebersihan Makam Ditemukan Tewas Mengambang di Kali Pesanggrahan
- Izinkan Acara Maksiat, FPI Ngamuk ke Anies!!
- Aniaya dan Gunduli Anak, Alasan Habib Bahar 'Aneh'
- Anak Tersedak Baterai Koin, Apa yang Harus Dilakukan?
- Kasus Persekusi Banser, Kemungkinan Ada Tersangka Baru
- Waspada, 7 Minuman ini Bisa Jadi Penyebab Batu Ginjal
- BNI Setor Dividen Rp13,9 Triliun, Erick Thohir: Bentuk Kontribusi Nyata bagi Perekonomian
- Polda Papua Barat Dalami Unsur Pidana di Keributan Anggota TNI AL dan Oknum Brimob di Sorong
- Jaga Industri Baja Tak Tergerus Impor, WKU Kadin Saleh Husin Minta Keberpihakan Pemerintah
- Adian Geram Sikap Penyidik KPK Rossa Purbo Bekti Periksa Hasto Kristiyanto Layaknya Teroris
- Mensesneg Ungkap Alasan Letjen TNI (Purn) Djaka Budi Utama jadi Dirjen Bea Cukai