Sinyal Dovish Menguat, BI Diprediksi Pangkas Suku Bunga 25 Bps
Kiwoom Research memproyeksikan Bank Indonesia akan memangkas suku bunga acuan atau BI Rate sebesar 25 basis poin (bps) pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) Rabu 21 Mei 2025.
Head of Research Kiwoom Research, Liza Camelia Suryanata, menjelaskan bahwa arah kebijakan moneter BI saat ini lebih condong ke pendekatan pro-pertumbuhan (pro-growth), sehingga ini menjadi momen yang tepat untuk menurunkan BI Rate.
Menurut Liza, BI memiliki kesempatan memberikan sinyal dovish lebih awal, mendukung pertumbuhan domestik tanpa terlalu mengorbankan stabilitas eksternal.
Baca Juga: Dongkrak Perekonomian, BI Diprediksi Akan Pangkas BI Rate 25 Poin Bulan Ini
“Memanfaatkan momentum menyusul aksi pre-emptive sebelumnya yang pernah terjadi, mengindikasikan BI sekarang lebih condong pro-growth,” kata Liza dalam keterangannya, Jakarta, Selasa (20/5/2025).
Ia menyebut kondisi nilai tukar rupiah yang relatif berada di level Rp16.435 per dollar amerika menjadi pendorong yang kuat bagi BI untuk membuka ruang kebijakan moneter secara terukur.
Liza turut menyoroti situasi serupa yang sebelumnya terjadi pada 17 dan 18 September 2024 lalu, saat itu BI menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 bps dari 6,25% menjadi 6%.
“Ketika itu, nilai tukar Rupiah berada di sekitar Rp15.330/USD, menunjukkan stabilitas yang mendukung keputusan pelonggaran kebijakan moneter,” imbuhnya.
Di sisi global, meskipun inflasi di Amerika Serikat telah mengalami penurunan, Federal Reserve belum memangkas suku bunga dan masih mempertahankannya di level 4,25%–4,50% dalam pertemuan ketiga bulan Mei ini. Hal ini, menurut Liza, menciptakan kondisi real interest rate yang tinggi di AS, yang bisa membuka peluang bagi penurunan suku bunga lebih cepat, bahkan sejak Juni atau Juli mendatang.
“Probabilitas pemangkasan suku bunga sebesar 25 bps ini bisa terus terbuka apabila penguatan Rupiah stabil dan ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh The Fed menguat secara konsisten dalam beberapa hari ke depan,” terangnya.
Baca Juga: BI Rate Jadi Sorotan, Pasar Harap Suku Bunga Dipotong
Ia menyebut, pada hari yang sama, Rabu 21 Mei, juga akan digelar rapat bank sentral China (PBOC) terkait keputusan suku bunga. Konsensus pasar memperkirakan adanya pemangkasan China Loan Prime Rate sebesar 10 bps, sebagai bagian dari dorongan stimulus pertumbuhan.
“bila realisasi sesuai ekspektasi, sentimen pelonggaran regional bisa memperkuat argumen bahwa Indonesia juga punya ruang untuk mulai menurunkan suku bunga,” tutupnya.
(责任编辑:娱乐)
- Perintah Tegas Kapolda Metro Jaya ke Anak Buah: Sikat Penjahat!
- Bukan Kerugian Negara, BLT Minyak Goreng Disebut Karena Kenaikan Harga
- Tambah 14 User Baru Per Menit, Berikut Sederet Fakta Menarik Soal BRImo
- Bocah 6 Tahun Ditusuk Ibu Kandung di Jakarta Utara, Diduga Alami Depresi Usai Ditinggal Suami
- 5 Manfaat Menakjubkan Daun Kelor untuk Wanita
- Video Detik
- Perwira TNI Diduga Lakukan Pelecehan Seksual Sesama Jenis di Tangsel, Kostrad Ambil Tindakan Tegas
- Akui Ogah Pakai Helm Karena Rambut Basah, Penumpang Adu Mulut dengan Driver Ojol
- Pastikan Sektor Perikanan Tetap Produktif, KKP Gencar Promosi dan Perluas Pasar
- APPSI Sebut Kelangkaan Minyak Goreng Akibat Penetapan HET
- Usman Kansong Ungkap Alasan Mundur Dari Jabatannya Sebagai Dirjen KIP Kominfo
- Toyota Luncurkan Mobil Listrik SUV bZ5 Berharga Rp296 Juta
- FOTO: Anjing Terlatih Bantu Penjaga Pantai Spanyol Selamatkan Nyawa
- Febri Diansyah Pasang Badan Buat Putri Candrawathi: Saya Punya Empat Bukti Kekerasan Seksual!
- KDRT Terhadap Lesti Kejora, Polisi ke Rizky Billar: Tanggal 13 Oktober Hadir Tepat Waktu
- Jangan Takut Sama Baunya, Ini 7 Manfaat Tak Terduga Makan Petai
- Bank Mandiri Luncurkan Kopra Beyond Borders untuk Transaksi di Luar Negeri
- Jelang 77 Hari Pemerintahannya Berakhir, Jokowi Waspadai Krisis Pangan dan Kenaikan Harga Minyak
- Polisi Periksa 17 Saksi Terkait Kasus Penyebaran Hoax Rocky Gerung
- Deretan Julukan Unik Para Legenda Bulu Tangkis Dunia, Ada yang Diberi Nama Si Tangan Petir