您的当前位置:首页 > 综合 > Kembali Diperiksa KPK, Ketua Gapensi Semarang Irit Bicara 正文
时间:2025-05-31 01:01:31 来源:网络整理 编辑:综合
JAKARTA, DISWAY.ID- Ketua Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) Semarang Marton quickq安装教程
JAKARTA,quickq安装教程 DISWAY.ID- Ketua Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) Semarang Martono di periksa tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus dugaan korupsi di Lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang.
Berdasarkan pantauan disway.id di Gedung Merah Putih KPK, Martono selesai diperiksa pukul 11.38 WIB.
BACA JUGA:Mbak Ita dan Suami Dicecar KPK Soal Kasus Barang dan Jasa di Disdik Semarang
BACA JUGA:KPK Kembali Periksa Suami Wali Kota Semarang Dalam Kasus Dugaan Korupsi
Ia menggunakan baju kotak-kotak biru dan hitam serta menggunakan masker menutupi hidung dan mulut.
Ketika berjalan meninggalkan Gedung Merah Putih, Martono irit bicara.
Ia mengaku lupa berapa banyak pertanyaan yang diberikan penyidik dalam pemeriksaannya yang kedua ini.
"Eh lupa mas ya, lupa, lupa," katanya kepada wartawan sambil bergegas meninggalkan halaman KPK pada Jumat, 2 Agustus 2024.
BACA JUGA:Usai Diperiksa KPK, Wali Kota Semarang Mbak Ita Enggan Komentar Soal Pilkada 2024
Sementara itu, Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika mengatakan pemeriksaan kedua ini terkait dugaan korupsi di lingkungan Pemerintah Kota Semarang.
"Betul Saudara M hari ini hadir untuk dimintai keterangan dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi atas pengadaan barang atau jasa di lingkungan Pemerintah Kota Semarang 2023 sampai 2024, dugaan pemerasan terhadap Pegawai Negeri Insentif Pemungutan Pajak dan Retribusi Daerah Kota Semarang serta dugaan penerimaan gratifikasi tahun 2023 sampai 2024," ujar Tessa.
Sebagai informasi, KPK saat ini sedang melakukan tiga penyidikan kasus tindak pidana korupsi, yaitu pemerasan, gratifikasi, dan dugaan korupsi dalam pengadaan barang dan jasa di lingkungan Pemerintahan Kota (Pemkot) Semarang.
KPK telah melakukan penggeledahan di Kota Semarang, Kudus, Salatiga, dan beberapa kota lainnya sejak 17 Juli hingga 25 Juli.
Upaya paksa itu menyasar 10 rumah pribadi, 46 kantor dinas atau OPD Pemkot Semarang, DPRD Jawa Tengah, 7 kantor swasta, dan dua kantor pihak lainnya.
Cegah Anak Terseret Bullying, Apa yang Bisa Dilakukan Orang Tua?2025-05-31 00:42
Libur Nataru, Kemenhub Catat 8,3 Juta Lebih Orang Bepergian dengan Angkutan Umum2025-05-31 00:05
FOTO: Kala Kaleng Bekas Disulap Jadi Busana di Brasil2025-05-31 00:03
Kalender Dzulhijjah 1446 H/2025 Lengkap Waktu Puasa Sunnah dan Idul Adha2025-05-30 23:50
Studi Temukan Perbedaan Wajah Orang Kaya dan Miskin2025-05-30 23:19
Laba Bersih Anjlok 77 Persen, Emiten Milik Grup Salim Ini Fokus Perkuat Efisiensi Operasional2025-05-30 23:08
Bukan di Bandung, tapi Kereta di Kota Milan Italia Lewat Pasteur2025-05-30 22:56
Kemitraan Ekonomi RI2025-05-30 22:35
Pertolongan Pertama pada KPPS atau Orang Pingsan saat Pemilu2025-05-30 22:27
Pertolongan Pertama pada KPPS atau Orang Pingsan saat Pemilu2025-05-30 22:16
Cegah Anak Terseret Bullying, Apa yang Bisa Dilakukan Orang Tua?2025-05-31 00:37
WNI Sering Ditolak Masuk Thailand, KBRI Bangkok Bikin Imbauan2025-05-31 00:35
Awas Kebanyakan, Ini Batas Konsumsi Gula Per Hari!2025-05-31 00:19
Agenda Lengkap Presiden Prancis Macron di Indonesia, Wisata ke Borobudur Ditemani Prabowo2025-05-30 23:35
Target Lifting Migas Kuartal 1 Baru 96%, Sri Mulyani Sambangi Bahlil2025-05-30 23:17
VIDEO: Melihat Kemegahan Dua Menara Baru di Kairo Usai Renovasi2025-05-30 23:09
Pertamina Gerak Cepat Salurkan Bantuan Untuk Korban Banjir Semarang2025-05-30 22:50
Mitos Atau Fakta: Benarkah Telur Dadar Picu Diabetes Kanker ?2025-05-30 22:42
NYALANG: Menatap Hari, Merayakan Hati2025-05-30 22:30
FOTO: Menara Eiffel Ditutup Imbas Pekerja Mogok Massal2025-05-30 22:29