Kisruh TGUPP, BW: DPR Tak Masalahkan KSP?
Ketua Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) DKI bidang pencegahan korupsi, Bambang Widjojanto, membandingkan institusi yang membantu Anies Baswedan itu dengan Kantor Staf Presiden (KSP) di Istana Kepresidenan.
Menurut BW, sapaan Bambang, kedua institusi sama-sama dibiayai oleh anggaran negara, yaitu APBN untuk KSP dan APBD untuk TGUPP.
Baca Juga: Oh Anies Tahu, Tahu Kenapa TGUPP Diserang Habis-habisan
"KSP pakai dana APBN atau dana presiden? Sama (sama-sama anggaran negara). Artinya, treatment-nya (antara TGUPP dan KSP) harus sama," ujar BW di Jakarta, Selasa (10/12/2019).
BW menyampaikan, sekalipun didanai APBN, keberadaan KSP tidak pernah dipersoalkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). BW menilai, hal serupa seharusnya terjadi juga di DKI, DPRD DKI tidak seharusnya mempersoalkan TGUPP.
"Saya tuh cuma menuntut equality(kesamaan perlakuan antara TGUPP dan KSP)," ujar BW.
BW juga mengemukakan, baik pembentukan TGUPP juga KSP, merupakan inisiatif kepala eksekutif, yaitu gubernur dan presiden. Jika keberadaan KSP di Istana tidak dipersoalkan, hal serupa harus berlaku juga terhadap TGUPP di DKI.
"Pernah tidak sih ada sejarahnya otoritas dari eksekutif untuk membentuk utilitas forcedia itu kemudian dipertanyakan?" ujar BW.
Diketahui, anggaran TGUPP DKI yang diusulkan Rp19,8 miliar dipotong DPRD DKI menjadi hanya mencukupi untuk 50 dari sebelumnya 67 anggota. Ketua DPRD DKI, Prasetio Edi Marsudi, menyampaikan TGUPP justru menghambat penyerapan anggaran oleh dinas-dinas karena memiliki kewenangan memantau serapan anggaran.
"Ini TGUPP sudah (menyentuh) SKPD. Akhirnya apa? Terjadi kegalauan, SKPD tidak berani menyerap anggaran," ujar Pras, sapaan Prasetio dalam rapat Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI di DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta, Senin (9/12/2019).
下一篇:Legenda Manchester United, Wes Brown akan Hadir di Store Adidas Pacific Place
相关文章:
- Intip Rumah Baru Ganjar Pranowo di Sleman, Dikunjungi Mahfud MD saat Open House Lebaran
- Ronny sebut Ferdy Sambo Konsisten Bohongnya
- Kemenkes Dampingi Keluarga Dokter Aulia Risma yang Laporkan Senior PPDS, Terungkap Alami Tekanan
- Hukuman SYL Diperberat, 12 Tahun Penjara dalam Putusan Banding
- Marak Kasus Pencurian di Dalam Bus, Laptop Ditukar Keramik
- Harga Emas Diancam Kian Tenangnya Geopolitik Dunia
- Ridwan Kamil Terima Gelar Profesor Kehormatan dari L.N. Gumilyov Eurasian University Kazakhstan
- Pengakuan Korban Bullying dan Pelecehan Seksual Binus School Simprug, Sebut Ada Anak Pejabat
- Miris! KPK Temukan Pungli di Raja Ampat, Pelaku Kantongi Rp18,25 Miliar
- Anniversary ke
相关推荐:
- Aniaya dan Gunduli Anak, Alasan Habib Bahar 'Aneh'
- KSPI Sebut Munaslub Kadin Ilegal, Bisa Ancam Pertumbuhan Ekonomi dan Kesejahteraan Buruh
- Soal KSB, Heru Budi Klaim Sudah Temui Eks Warga Kampung Bayam Di Rusun Nagrak
- Pemkab Kediri Usulkan Seribu Formasi ASN
- China Sebut Tak Ada Patogen Baru dan Tak Biasa dari Penyakit Misterius
- Kompleksitas Permasalahan di DKI Tinggi, Pengganti Anies Baswedan Haruslah Sosok seperti Ini
- Gelar Miss Universe Argentina Dicabut dari Magali Benejam
- Munaslub Kadin Penuh Kontroversi, Istana Putuskan untuk Tidak Ikut Campur
- Sebagai Presiden Terpilih, Prabowo dan Megawati Direncakan Segera Bertemu
- Viral Pengemudi Ojol Vs Pemobil Baku Hantam Di Tanjung Duren, Polisi Turun Tangan
- Selamatkan Hewan Agar Tak Masuk Jalan Tol, Waskita Karya Bangun Jembatan Satwa di IKN
- Desertir TNI Jadi OPM, Ditembak Mati di Paniai!
- Pemerintah Siap Lakukan Groundbreaking 18 Proyek Hilirisasi Senilai US$ 45 Miliar pada Juni 2025
- Prakiraan BMKG Suhu Cuaca Dingin di Jabodetabek Hari Ini 17
- Kapuspen Beberkan Kronologi Penyerangan OPM Terhadap Danramil Aradide
- Mensesneg: Kasus Sritex Bukti Negara Serius Berantas Korupsi
- Optimalisasi Potensi Pasar Haji, Damri Ingin Ekspansi ke Arab Saudi
- Anggota DPR Yakin Polisi Dapat Tuntaskan Kasus Pembunuhan Vina di Cirebon
- Penampakan Sapi Kurban Milik Prabowo
- Di Tengah Ekonomi Lesu, ESG Justru Naik Daun: Digitalisasi Jadi Katalis