您的当前位置:首页 > 知识 > Tak Hadir terkait Kasus Korupsi Helikopter AW 正文
时间:2025-05-30 22:07:56 来源:网络整理 编辑:知识
Warta Ekonomi, Jakarta - Mantan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal (Purn) Agus Supriatna man quickq安卓版下载百度
Mantan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal (Purn) Agus Supriatna mangkir dari panggilan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dia seharusnya dijadwalkan menjalani pemeriksaan terkait dugaan rasuah pengadaan helikopter AugustaWestland (AW)-101 pada Kamis (8/9/2022) kemarin.
Selain Agus, KPK juga mengagendakan pemeriksaan terhadap Marsda Supriyanto Basuki yang juga seorang purnawirawan TNI. Namun, Supriyanto pun tidak memenuhi panggilan penyidik KPK.
"Informasi yang kami peroleh, keduanya tidak hadir," kata Juru Bicara Bidang Penindakan KPK, Ali Fikri dalam keterangannya, Jumat (9/9/2022).
Ali mengatakan, pihaknya akan menjadwal ulang pemeriksaan terhadap Agus dan Supriyanto. KPK berharap kedua saksi ini dapat bersikap kooperatif dengan hadir dalam panggilan berikutnya.
"Keterangan kedua saksi ini dibutuhkan dalam proses penyidikan, sehingga menjadi lebih jelasnya perbuatan para tersangka," jelas Ali.
Adapun dalam kasus ini, KPK telah menetapkan Direktur PT Diratama Jaya Mandiri (DJM) dan pengendali PT Karsa Cipta Gemilang (KCG), Irfan Kurnia Saleh (IKS) sebagai tersangka. Irfan sudah ditahan KPK pada Selasa (24/5/2022) setelah ditetapkan sebagai tersangka pada Juni 2017.
Dalam konstruksi perkara tersebut, KPK menjelaskan pada Mei 2015, Irfan bersama Lorenzo Pariani (LP), salah satu pegawai perusahaan AgustaWestland, menemui Mohammad Syafei (MS) yang saat itu masih menjabat sebagai asisten Perencanaan dan Anggaran Kepala Staf TNI AU dengan pangkat marsekal muda TNI (bintang dua), di Markas Besar TNI AU di Cilangkap, Jakarta Timur.
Dalam pertemuan itu, terdapat pembahasan di antaranya terkait pengadaan helikopter AW-101 dengan konfigurasi VIP/VVIP TNI AU. Di lingkungan TNI AU, hanya ada satu skuadron udara yang memiliki armada konfigurasi VIP/VVIP, yaitu Skuadron Udara 17 VVIP, yang kemudian organnya dimekarkan menjadi Skuadron Udara 45 VVIP (khusus helikopter angkut kepresidenan).
Halaman BerikutnyaHalaman:
Kapan Sebaiknya Mengganti Bantal Lama? Ini Kata Ahli2025-05-30 22:04
KPK Dalami Peran DW dalam Suap Pengurusan Paspor2025-05-30 22:02
Gubernur Lemhannas RI Tekankan Nilai2025-05-30 22:02
Politisi PKB Tersangka Proyek Kemen2025-05-30 21:05
利兹音乐学院怎样?2025-05-30 20:58
Entitas Anak MNC Group (BMTR) Terbitkan Obligasi dan Sukuk Ijarah Rp1,4 Triliun, Dananya Buat Ini2025-05-30 20:50
OJK Resmi Cabut Izin Usaha Investree, Ini Alasannya2025-05-30 20:36
5 Kopi Termahal di Dunia, Ada yang Harganya Capai Rp38 Juta/Kg2025-05-30 20:27
Aturan Pantang dan Puasa Masa Prapaskah 20242025-05-30 20:22
Daftar 8 Anggota Golkar Jadi Menteri Kabinet Merah Putih Prabowo2025-05-30 19:47
5 Kebiasaan yang Menyebabkan Ambeien, Nongkrong Lama di Toilet2025-05-30 22:03
Tak Berizin, Pembangunan Tower BTS di Buaran Indah Tangerang Disetop2025-05-30 21:53
Kejar Pertumbuhan Ekonomi 8%, Polri Dukung Iklim Investasi Yang Kondusif2025-05-30 21:52
Marzuki Bakal Polisikan yang Sebut Namanya di Persidangan2025-05-30 21:46
10 Kota Paling Banyak Dikunjungi di Dunia 2023, Ada Mekkah2025-05-30 21:39
Seoul Ungguli Tokyo soal Destinasi Terpopuler Turis China2025-05-30 21:36
5 Makanan Pemicu Asam Urat, Hati2025-05-30 21:34
5 Makanan Penurun Demam Tinggi, Jangan Buru2025-05-30 20:57
Permintaan Meningkat, Antam Akan Sediakan Pasokan Emas untuk Masyarakat2025-05-30 20:03
FOTO: Menjelajahi Kota Yunani Kuno di Turki Saat Malam Hari2025-05-30 19:42