Kilas Balik Pasar 2024 yang Ekstrem Bersama Broker Octa

Tahun 2024 menjadi saksi dinamika ekonomi global yang signifikan di tengah turbulensi politik yang tak terhindarkan. Positifnya, bank sentral global berhasil mengendalikan inflasi, meski sebelumnya menghadapi tantangan akibat dampak pandemi Covid-19 dan ketegangan geopolitik.

Setelah menahan biaya pinjaman sepanjang 2023, hampir semua bank sentral utama mulai memangkas suku bunga pada 2024. Namun, laju penurunan ini bervariasi, menciptakan perbedaan kebijakan moneter antar negara.

Akibatnya, terjadi fluktuasi nilai tukar yang signifikan di antara mata uang utama. Dolar AS (US$) menjadi mata uang dengan kinerja terbaik pada 2024 di antara 20 jenis valuta global yang dipantau oleh Octa Broker.

"Meskipun sejauh ini greenback terlihat sebagai mata uang dengan kinerja terbaik di tahun 2024, sebagian besar apresiasinya terjadi pada paruh kedua tahun ini dan sebagian besar didorong oleh ekspektasi perubahan besar dalam kebijakan dagang AS," ujar Kar Yong, Rabu (25/12).

Sumber: Kalkulasi Octa Broker

Karena dolar AS meningkat lebih tinggi, sebagian besar mata uang utama diperkirakan akan mengakhiri tahun dengan kinerja negatif, kecuali pound Inggris, yang diantisipasi menyelesaikan tahun hampir tidak berubah dibandingkan dengan tahun 2023.

"Kekuatan relatif dolar AS hanyalah salah satu dari banyak alasan mengapa sebagian besar mata uang utama lainnya berkinerja buruk pada tahun 2024. Namun, faktor-faktor lain bersifat spesifik untuk masing-masing negara dan faktor bearish utama tahun ini secara khusus adalah kurangnya kepastian politik, yang tidak disukai oleh mata uang," kata Kar Yong Ang.

Memang, EURUSD, pasangan valuta asing (Forex) paling likuid dan paling banyak diperdagangkan di dunia, telah melemah oleh ketidakpastian politik di ekonomi terbesar zona euro-Prancis dan Jerman-di mana kebuntuan politik menyebabkan pengunduran diri yang terkenal dan pemilu dini.

Demikian juga, ketika Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengadakan pemilihan parlemen mendadak, GBPUSD mengalami salah satu penurunan satu hari terbesar di 2024.

Selain itu, pertumbuhan yang lamban di zona euro dan Inggris telah mendorong para investor untuk mengantisipasi penurunan suku bunga tambahan dari Bank Sentral Eropa (ECB) dan Bank of England (BoE).

Sebaliknya, the Fed diperkirakan akan memperlambat siklus pelonggarannya, yang akan memperlebar selisih suku bunga antara dolar AS di satu sisi dan euro dan sterling di sisi lain.

Terlepas dari statusnya sebagai safe haven, Yen Jepang (JPY) adalah mata uang yang paling tidak stabil di antara mata uang-mata uang mayor. Volatilitas opsi tersirat tiga bulan untuk yen, ukuran permintaan hedging trader, rata-rata sekitar 9,73% pada 2024, sedangkan rata-rata total di tujuh mata uang utama adalah 7,46%.

"Para trader USDJPY mengalami perjalanan yang luar biasa di tahun 2024. Sejujurnya, ini merupakan sebuah rollercoaster yang luar biasa. Saya pikir kekayaan dibuat dan hilang di sini dengan sangat cepat. Tahun yang akan datang ini benar-benar merupakan tahun yang bersejarah bagi JPY," kata Kar Yong Ang.

Menurutnya, selama paruh pertama tahun ini, momentum bullish dolar telah mendorong pasangan ini ke level tertinggi multi-dekade. Kemudian, ketika rumor potensi intervensi oleh otoritas Jepang untuk memperkuat yen mulai menyebar, pasangan USDJPY mulai menurun.

Aksi jual besar-besaran meningkat di akhir Juli setelah Bank of Japan (BoJ) menaikkan suku bunga ke level tertinggi dalam 15 tahun terakhir dan mengumumkan rincian mengenai bagaimana mereka akan mengurangi pembelian obligasi yang sangat besar.

"Pada saat itu, sepertinya BoJ mengambil sikap hawkish yang mengejutkan. Keputusannya benar-benar mengguncang pasar dan menyebabkan para investor menilai kembali carry-trade JPY yang populer," ujar Kor Yong Ang.

Kemudian, kinerja komoditas sangat bervariasi, dan masing-masing memiliki cerita tersendiri, tetapi kopi, litium, emas, dan perak jelas merupakan cerita terbesar di tahun 2024.

Baru-baru ini, kontrak berjangka kopi arabika yang diperdagangkan di Intercontinental Exchange (ICE) mencapai titik tertinggi sepanjang masa, naik sekitar 70% dari tahun ke tahun (y-o-y). Ini menjadikannya komoditas dengan kinerja terbaik pada tahun 2024 di antara 20 komoditas lain yang dilacak oleh Octa Broker.

"Seperti banyak komoditas lunak lainnya, baik kopi arabika maupun robusta berjangka hampir seluruhnya digerakkan oleh cuaca. Tahun ini, Brasil, [produsen kopi terbesar di dunia], mengalami kekeringan terburuk dalam 70 tahun terakhir, sedangkan Vietnam, [produsen utama lainnya] dihadapkan pada kekeringan dan curah hujan yang tinggi,'' kata Kar Yong Ang.

Kata dia, menurut data bea cukai, ekspor kopi Vietnam mencapai 893.820 metrik ton, turun 11,4% dari tahun sebelumnya. Para trader sangat khawatir tentang prospek hasil panen global 2025, dan harga mencerminkan kekhawatiran ini.

Sebaliknya, litium adalah komoditas dengan kinerja terburuk pada 2024 karena penjualan kendaraan listrik (EV) mulai mendatar sementara investasi modal dari tahun-tahun sebelumnya meningkatkan kapasitas produksi dan menyebabkan kelebihan pasokan.

Sementara logam mulia pada 2024 adalah tahun yang memecahkan rekor, terutama untuk Gold. Harga logam kuning telah mencatat rekor tertinggi baru hampir setiap bulan pada tahun 2024.

"Semuanya bermuara pada tiga sumber permintaan: permintaan safe-haven akibat ketegangan geopolitik yang meningkat, permintaan investor karena kebijakan moneter yang kurang ketat secara global, dan permintaan struktural dari bank sentral global sebagai bagian dari upaya dedolarisasi dan diversifikasi," ujar Kar Yong Ang.

Sumber: Kalkukasi Octa Broker

Kinerja 5 koin kripto teratas pada tahun 2024

Tahun 2024 juga menyaksikan perkembangan signifikan di pasar mata uang kripto, terutama untuk Bitcoin. Pada 8 Maret, harganya mencatat rekor tertinggi baru sebesar $70.000. Pada 5 Desember, akhirnya berhasil mencapai pencapaian kunci lainnya sebesar $100.000 per koin.

Namun, Bitcoin bukanlah koin digital dengan kinerja terbaik pada 2024. Harga Doge meningkat empat kali lipat. Sebagian besar kenaikan di ranah kripto adalah sebagai respons terhadap kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden AS.

"Keyakinan ini bukan tanpa dasar, Trump telah berhasil memikat banyak penggemar kripto ke sisinya dengan langkahnya yang berani, pandangannya yang jelas, dan fokus yang kuat pada deregulasi," kata Kar Yong Ang.

Di pasar komoditas, 2024 merupakan tahun yang ekstrem. Namun, koin kripto utama mencetak rekor baru dan tampaknya siap untuk transformasi besar pada 2025.